Sebagai negara yang berupa kepulauan dan berada di garis ekuator, Indonesia memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan perubahan iklim dunia. Seperti yang diketahui bahwa iklim di dunia ini mengalami perubahan pola perilaku yang tentunya berpengaruh pada skala regional serta tentunya akan mempengaruhi pola iklim global pada jangka panjang. Perubahan pola perilaku iklim sendiri sebenarnya juga dipengaruhi tingkah laku manusia seperti yang dilaporkan kajian Intergovernmental Panel on Climate Change ke-5 bahwa kenaikan temperatur global sejak tahun 1901 mencapai 0,89° C dan di kawasan Asia Tenggara kenaikan temperatur berkisar antara 0,4° C sampai 1° C yang diperkirakan untuk jangka menengah (2046 – 2065) menjadi antara 1,5° C sampai 2° C. Pada masa ini, kenaikan temperatur paling tinggi akan terjadi di kawasan Barat Laut yaitu Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Untuk jangka panjang (2081 – 2100), kenaikan temperatur berkisar antara 2°C sampai 4°C yang akan menyebar ke daratan secara merata. Suhu tertinggi di siang hari akan mencapai 3° C sampai 4°C lebih tinngi dari temperatur rata-rata di seluruh kawasan daratan Asia Tenggara.
Curah hujan diperkirakan akan meningkat terutama di
Indonesia dan Papua Nugini. Sedangkan untuk negara-negara seperti Thailand,
Laos, Myanmar, Kamboja, dan Vietnam, curah hujan diperkirakan menurun sebesar
10% - 20% dibulan Maret sampai Mei. Secara keseluruhan curah hujan tahunan
diperkirakan meningkat kecuali di bagian Barat Daya Indonesia.
Kelembaban tanah akan meningkat hingga 1 mm di Papua
Nugini dan menurun sekitar 0,6 mm dibagian Barat Papua Nugini, yakni di negara
Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, sebagian Indonesai, dan sebagian
besar Myanmar.
Dampak perubahan iklim pada kondisi cuaca sebuah
wilayah di dunia tentunya akan membawa perubahan kepada kondisi fisik sebuah
negara seperti kenaikan muka air laut. Dalam hal ini, Indonesia sebagai negara
kepulauan akan merasakan dampak yang besar karena perubahan muka air laut akan
mempengaruhi batas wilayah negara. Laporan Bank Dunia yang berjudul “Turn Down
the Heat – Climate Extremes, Regional Impacts and the Case for Resulience” yang
dirilis pada Juni 2013 menyatakan kawasan pesisir seluruh Asia Tenggara akan
mengalami kenaikan muka air laut 10 sampai 15 persen lebih tinggi dibandingakan
dengan rata-rata kenaikan muka laut global yaitu 50 cm pada tahun 2050 dan 100
mm pada tahun 2090 yang berdampak pada kota-kota seperti Jakarta, Bangkok, Ho
Chi Minh, Manila, dan Yangon.
Apabila kondisi diatas terjadi pada pulau-pulau yang
berada pada perairan pedalaman maka dampak yang ditimbulkan adalah berkurangnya
otoritas suatu propinsi atas wilayah perairan (jika propinsi tersebut tidak
berbatasan langsung dengan negara lain). Namun jika pulau-pulau terluar
Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain mengalami penyusutan
wilayah daratan akibat muka air laut meningkat maka akan menyebabkan pergeseran
garis pangkal kepulauan yang artinya Indonesia mengalami pengurangan wilayah
daratan dan pengurangan luas perairan hingga secara langsung kekuasan penuh
(Kedaulatan) Indonesia atas suatu kawasan akan berkurang.
Pengurangan kawasan perairan tersebut bukan hanya
menggeser namun juga merubah garis pangkal kepulauan Indonesia. Sehingga Hak
negara Indonesia untuk mengelola dan memanfaatkan wilayah perairan akan
berkurang. Tentunya selain hal tersebut, perngurangan kawasan perairan juga
akan mengakibatkan beberapa hal lain. Hal-hal yang ditimbulkan akibat
berubahnya garis pangkal kepualuan bagi Negara Indonesia ialah :
1.
Berkurangnya luas perairan Indonesia
2.
Terjadi pergeseran garis pangkal kepulauan
3. Jika pergeseran garis pangkal terjadi pada pulau-pulau yang berbatasan
langsung dengan negara tetanggan maka Negara Indonesia harus mengatur kembali
batas wilayah dengan negara tersebut
4.
Berkurangnya daerah tangkapan ikan
5.
Terjadi perubahan hak kedaulatan dan hak berdaulat atas suatu wilayah
baik perairan maupun daratan Negara Indonesia
Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa
perubahan pola iklim akan membawa dampak kepada iklim regional dan iklim global
di dunia. Perubahan iklim tersebut tentunya akan membawa perubahan pada iklim
suatu wilayah negara. Perubahan iklim pada suatu wilayah negara akan
mengakibatkan terjadinya perubahan keadaan alam di wilayah negara tersebut yang
salah satunya merupakan kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut memmbawa
dampak pada perubahan luasa wilayah sebuah daratan dari negara tersebut yang
juga mengakibatkan berubahnya wilayah perairan di sekitarnya. Indonesia sebagai
negara kepulauan yang memiliki banyak pulau dan wilayah perairan serta banyak
berbatasan dengan negara lain di wilayah perairan tentunya akan mendapat banyak
imbas dan kenaikan muka air laut tentunya dapat menyebabkan perubahan iklim
perairan di Indonesia yang berdampak pada hak kedaulatan dan hak berdaulat
NKRI.